Monday, August 18, 2008

Kesepian

100807

12;30

Saat semua atap telah berjatuhan
Aku telah berdiri di ujung dahan
Aku tak mengucap satu kata
Hanya cinta yang terdengar dengan terbata

Aku adalah batu yang kesepian
Tapi yang kulihat hanya segumpal awan..
Saat aku lelah akan kemunafikan
Yang kulihat dirimu datang menguatkan
Mengapa cinta selalu ada
Jika jodoh telah terhapus lara?

Bagiku Perasaan hati
Adalah Kaki untuk menapaki asap meliputi pribadi
Dan Aku harus percaya
Kalau senyuman
Akan membuat mata melihat kebahagiaan
Suatu hari…

"(saat aku melihat wajahmu, yang kulihat hanya kebohongan, mengapa?)"

Tiga BUlan LaLu

031207
00:02

Tiga bulan lalu aku bertemu
Empat nyawa baru di atas rasa semu
Tanpa awal yang cukup jelas
Aku tersenyum dengan rasa tegas

Entah awan mana yang datang menyelimuti
Aku ramah menyapa tanpa ingin disakiti
Walau kejujuran hati telah diselimuti
Aku masih mempercayai kertas hitam penuh dengan peniti

Mengapa kedua adik hawaku melihatku tanpa arti?
Dan apa yang kau cari dengan melawan tutur bahasamu denganku adam adi~ku?
Apa kejujuranku pada kalian kini perlu bukti?
Atau kamu hanya bisa memandangku dengan senyuman sinismu adam firman~ku?

Mengapa pertemuan yang manis
Harus tergores dengan senyuman sinis?
Apa ketulusan seorang hawa yang telah teriris
Tetap membuat kalian selalu berdesis?

(..............semoga kalian mengerti...)

Saat Aku Mengingatmu Hatiku…

150907

08;50



Jika saat kamu tersadar

Atau otakmu kembali pintar

Aku yakin hatimu akan terbakar

Ragamu juga telah patah dan terdampar



Karena aku telah lelah memilih jalan

Walau hatiku telah berharap kenangan

Tapi aku yakin engkau akan melupakan

Semua titik kehidupan



Mengapa semua terbeku abadi

Saat tanganku terkelupas seorang abdi

Jika tulang dadaku terpatah deburan api kendi

Apa jiwaku masih bisa terbang mencari salah satu sandi?



Apa senyumanmu akan terlihat nyaman

Jika pecahan hatiku terselimutkan

Kasih sayangmu tanpa ada satu kesalahan

Walaupun hatiku penuh dengan kehampaan



Apa aku masih bisa dipeluk olehmu papa?

Apa aku masih bisa mengadu tentang manusia yang merobek hatiku?



(aku berharap bertemu denganmu papa.. mengapa aku tidak pernah bisa melihatmu?)

Untukmu adik kecilku…

150907

16:33

Jika bertemu karena senyuman
Mengapa terputus karena selokan?
Apa aku menoreh empat hati kalian adik kecilku?
Walau tidak bermaksud menusuk
Mengapa aku tertusuk di ujung pelupuk?

Bagiku senyummu putri menghilangkan kepedihan
Sifat kekanak-kanakan mu dewi membuatku tidak terbenam
Tutur katamu firman bisa melupakan kesedihan
Dan keceriaanmu adi bisa mencerahkan mendung hujan

Tapi mengapa kalian membenamkan dunia
Dan menjauh meninggalkanku?
Apa aku terlalu mudah untuk dilupakan
Walau hanya dalam satu detik ingatan?

"(senyuman itu terlihat lagi walau sesaat? Apakah jodohku untuk kalian telah terhapus lara?) "

Sendiri Tanpa Hati

080907

12;56



Jika ingin mati

Sebaiknya aku memulai

Dengan menegak alkohol konsentrate tinggi

Mengapa?

Karena semua yang tak pasti

Bisa menyembuhkan hatiku

Yang menghitam tanpa arti



Aku tak pernah sadar siapa aku

Apalagi saat aku baru lahir

Saat aku beranjak dewasa

Atau saat aku koma



Dan papa ada

Hanya tidak terlihat

Aku merasa semua seperti maya

Karena mereka tak pernah melihat apapun

Kecuali cinta….



(“aku ingin berbicara denganmu sebentar papa…kumohon …”)

Kesepian

100807

12;30

Saat semua atap telah berjatuhan
Aku telah berdiri di ujung dahan
Aku tak mengucap satu kata
Hanya cinta yang terdengar dengan terbata

Aku adalah batu yang kesepian
Tapi yang kulihat hanya segumpal awan..
Saat aku lelah akan kemunafikan
Yang kulihat dirimu datang menguatkan
Mengapa cinta selalu ada
Jika jodoh telah terhapus lara?

Bagiku Perasaan hati
Adalah Kaki untuk menapaki asap meliputi pribadi
Dan Aku harus percaya
Kalau senyuman
Akan membuat mata melihat kebahagiaan
Suatu hari…

"(saat aku melihat wajahmu, yang kulihat hanya kebohongan, mengapa?)"

August 20, 2007 | Permalink | Comments (2)

Terasa Kosong….


100707

09;09




Sepertinya apa yang terlihat

Akan dihapus dengan benih yang telah dilipat

Seperti tertanam dengan umbi penuh batu kali

Tanpa disirami air dan benih seutas tali



Andai saja aku bisa meihat dirimu papa

Aku akan datang dan memeluk menghilangkan nestapa

Aku kehilangan arah dan membunuh jiwa

Tanganku tertanam dan kakiku diikat masuk rawa



Mengapa Aku berdiri dan menangis menatap pagi

Mengapa awan terlihat saat senyumku tertusuk besi gerigi

Apakah aku hawa yang penuh dengan debu api?

Atau imanku terikat dosa sebelum dijemput ayah di tepi?

(i need u father...)